Sepeda gayung sebagai alternatif transportasi di masa pandemi COVID-19 memang menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan. Dengan adanya pembatasan sosial dan physical distancing, banyak orang mulai beralih menggunakan sepeda gayung sebagai sarana transportasi sehari-hari.
Menurut Budi Setiawan, seorang ahli transportasi dari Universitas Indonesia, penggunaan sepeda gayung sebagai alternatif transportasi saat ini sangat dianjurkan. “Sepeda gayung merupakan solusi yang tepat untuk menghindari kerumunan dan mengurangi risiko penularan virus COVID-19,” ujarnya.
Tak hanya itu, sepeda gayung juga dinilai ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kesehatan fisik penggunanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. Siti Harnum, seorang pakar kesehatan masyarakat, yang menyatakan bahwa “penggunaan sepeda gayung dapat membantu meningkatkan kebugaran tubuh dan menjaga kesehatan selama pandemi ini berlangsung.”
Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, masih banyak masyarakat yang belum akrab dengan penggunaan sepeda gayung. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan infrastruktur yang mendukung penggunaan sepeda gayung di Indonesia.
Menurut data dari Kementerian Perhubungan, hanya sekitar 5% dari total populasi Indonesia yang aktif menggunakan sepeda gayung sebagai sarana transportasi. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan sepeda gayung di masa pandemi COVID-19.
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan stakeholder terkait untuk melakukan sosialisasi dan membangun infrastruktur yang mendukung penggunaan sepeda gayung sebagai alternatif transportasi yang aman dan ramah lingkungan. Sepeda gayung bukan hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai gaya hidup sehat dan berkelanjutan di tengah pandemi ini.